Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik
Profil Perusahaan
Visi & Misi
Visi
Diakui sebagai Perusahaan
Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada
Potensi Insani.
Misi
- Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain
yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan
pemegang saham.
- Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
- Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi
pendorong kegiatan ekonomi.
- Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan
lingkungan.
Moto
Listrik untuk Kehidupan
yang Lebih Baik
Sejarah
Berawal di akhir abad ke
19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat
beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik
teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri.
Antara tahun 1942-1945
terjadi peralihan pengelolaan perusahaan- perusahaan Belanda tersebut oleh
Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang
Dunia II.
Proses peralihan kekuasaan
kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat Jepang
menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh
listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan
Pimpinan KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan
perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27
Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah
Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik
sebesar 157,5 MW.
Pada tanggal 1 Januari
1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum
Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang
dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan
negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik
milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.
Pada tahun 1972, sesuai
dengan Peraturan Pemerintah No.17, status Perusahaan Listrik Negara (PLN)
ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa
Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi
kepentingan umum.
Seiring dengan kebijakan
Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam
bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari
Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK
dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.
Struktur Perusahaan
1. Yogo
Pratomo, President Commissioner, Yogo Pratomo menjabat sebagai Komisaris Utama sejak Desember 2009. Beliau
juga pernah menduduki posisi Ketua Koordinasi Harian untuk Tim Program
Percepatan (sesuai Peraturan Presiden No. 72/2006 mengatur Proyek-proyek
Kelistrikan 10.000 MW) sejak 2006. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur
Jenderal Kelistrikan dan Utilisasi (1999-2006), Staf Ahli Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral (1999-2003), Kepala Biro Perencanaan di Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral (1998-1999), Direktur Program Pengembangan
Kelistrikan di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (1995-1998),
Kepala Sub-Direktorat Program Kelistrikan (1993-1995), Kepala Seksi Program
Formulasi Kelistrikan (1992-1993), dan Staf Direktorat Pengembangan Energi
(1988-1992). Beliau meraih gelar Sarjana bidang Teknik Elektro dari Institut
Teknologi Bandung di tahun 1980; kemudian gelar Pasca Sarjana, Master of
Science bidang Ekonomi dan Kebijakan Energi dari University of Wisconsin,
Madison, Amerika Serikat (1984) dan Ph.D bidang Ekonomi dan Kebijakan Energi
dari University of Wisconsin, Madison, Amerika Serikat (1988).
2. Wimpy
S. Tjetjep, Komisaris, Wimpy S. Tjetjep ditunjuk sebagai Komisaris sejak Desember 2009.
Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Deputi Kementerian Koordinator
Ekonomi Energi, Sumber Daya Mineral dan Kehutanan pada 2005, Kepala
Divisi Penelitian dan Pengembangan Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (2003), Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral (2001-2003),
Deputi Pimpinan Tim Kerja Geografi untuk Lemhanas (1999), Direktur Sementara
untuk Planology Geology, Direktorat Jenderal Bidang Geologi dan Sumber Daya
Mineral (1995), Direktur Bidang Vulkanologi untuk Direktorat Jenderal Geologi
dan Sumber Daya Mineral (1993-1998), Kepala Sub-Direktorat Bidang Analisa
Gunung Berapi untuk Direktorat Vulkanologi (1989-1993), Kepala Divisi Ilmu
Fisika Gunung Berapi untuk Direktorat Vulkanologi (1984-1989), Ahli Geofisika
untuk Direktorat Vulkanologi (1979-1984), Ahli Geologi Direktorat Vulkanologi
(1978-1979). Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Geologi dari Insititut
Teknologi Bandung pada tahun 1977, kemudian melanjutkan pendidikan Pasca
Sarjana dan meraih gelar Master Geofisika dari De Nancy National Institute of
Polytechnique, Perancis pada 1981, dan PhD Geofisika dari De Lorraine National
Institute of Politechnique, Perancis pada 1983, dan mengambil pendidikan Andalan
dari Lemhanas, KRA XXX pada tahun 1997.
3. Syahrial
Loetan, Komisaris, Syahrial
Loetan ditunjuk sebagai Komisaris sejak Desember 2009. Hingga kini beliau juga
menjabat sebagai Sekretaris Menteri Negara Bidang PPN/Sekretaris Satu Bappenas
(2005-sekarang). Di Bappenas beliau juga pernah menjabat sebagai Kepala
Inspektur (2003-2005), Direktur Pembiayaan Multilateral (2002-2003), Direktur
evaluasi dan Observasi Keuangan (2001-2002), Kepala Biro Observasi dan Evaluasi
(2000-2001), Kepala Observasi untuk Impelementasi Proyek Pengembangan
(1997-2000), Staf Ahli Bappenas untuk Kepala Pengembangan Kota (1996-1997).
Beliau meraih gelar Sarjana bidang Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung
di tahun 1976, dilanjutkan dengan gelar Master bidang Perencanaan Kota dari
University of California, Berkeley pada 1991.
4. Abdul
Aziz, Komisaris, Abdul
Aziz menjabat sebagai Komisaris sejak Desember 2009. Saat ini beliau juga
menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (2009-sekarang).
Sebelumnya beliau adalah Direktur Utama PT Sarana Jasa Utama (bergerak di bidan
Manejemen Gedung) di tahun 2005-2009, Komisaris PT Panca Nugraha Paramitra
(1997-2005), General Manager PT Pasarini Padibumi (1995-1997), Manajer PT
Pasarini Padibumi (1993-1995), CEO Majalah Ulumul Qur’an (1990-1993), Staf
Pemasaran PT Pusat Pengembangan Agribisnis (PPA) antara tahun 1988-1990. Beliau
meraih gelar Sarjana Teknik Sipil dari Institut Pertanian Bogor pada 1982, dan
juga gelar Master dari Institut Pengembangan Pendidikan dan Agribisnis (1992).
5. Lutfi
Hamid, Komisaris Independen, Lutfi Hamid ditunjuk sebagai Komisaris Independen pada Oktober 2003.
Berbagai posisi yang pernah beliau jabat antara lain Konsultan Kontraktor PT
Relasindo Citra Graha cabang Bandung sejak 1991. Sebelumnya, beliau pernah
menjadi Manajer Proyek PT Handara Graha cabang Bandung unt menangani proyek-proyek
PT Dirgantara Indonesia (sebellumnya PT IPTN) dari tahun 1977 hingga 1991.
Beliau juga pernah berprofesi sebagai Kepala Desainer Kantor LIPI, Bank Exim,
Reservoir Putat Gege, Transmisi Kilometer, Pipe Bridge, Umbulan Complex, Villa
Abdullah Al Syai, Gedung Perkantoran Kodya Bandung, Kantor IPP, Guest House PT
IPT Nurtanio. Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi
Bandung, Indonesia di tahun 1974.
6. Adang
Firman, Komisaris Independen, Adang Firman mulai menjabat sebagai Komisaris sejak Desember 2009. Beliau
menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya (2006-2008), Wakil Kepala
Divisi Operasi Kepolisian Republik Indonesia (2006), Staf Ahli Manajemen untuk
Kantor Pusat Kepolisian Republik Indonesia (2004-2005), Widya Iswara Sespati
Polri (2003-2004), Kepala Daerah Sumatera Barat (2001-2003), Asisten
Operasi untuk Kepala Keplisian Republik Indonesia (2000-2001), Wakil Gubernur
PTIK (2000). Sebelumnya, beliau lulus dari Akademi Kepolisian Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) di tahun 1973, Perguruan Tinggi Ilmu
Kepolisian di tahun 1981, SESPIMPOL di tahun 1990, dan LEMHANAS pada tahun
1997.
Dewan Direksi PT PLN (Persero)
1. Nur
Pamudji, Direktur Utama, Nur Pamudji dilantik sebagai Dirut PLN pada 1 Nopember 2011
menggantikan Dahlan Iskan. Ia sebelumnya menjabat sebagai Direktur Energi
Primer pada Desember 2009. Beliau pernah menjabat General Manager PLN P3B
Jawa-Bali pada April 2008. Disamping itu beliau juga pernah menjabat sebagai
Manajer Sistem Operasi Pembangkit Jawa-Bali (2005-2008) dan Manajer Transmisi
untuk Area Sulawesi Selatan (2001-2002). Sepanjang tahun 2004 sampai 2005,
beliau memimpin Tim pengembangan Sistem Kompetensi SDM PLN. Beliau bergabung
dengan Perusahaan di tahun 1985 sebagai Enjinir Sistem Operasi Pembangkit
(1985-2001). Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Elektrik dari Institut
Teknologi Bandung, Indonesia di tahun 1985, kemudian melanjutkan pendidikan
Pasca Sarjana Fakultas Teknik University of New South Wales, Australia pada
1995 dan and Master of Public Management dari National University of Singapore
di tahun 2003.
2. I.G.A.
Ngurah Adnyana, Direktur Operasi Jawa-Bali, Ngurah Adnyana telah manjabat sebagai Direktur
Operasi Jawa Bali sejak Desember 2009, dimana sebelumnya beliau pernah menjadi
Deputi Direktur Distribusi PLN pada April 2007. Sepanjang perjalanan karir
beliau, berbagai posisi pernah didudukinya, di antaranya General Manager PLN
Distribusi Bali (2000-2007), Wakil Manajer Operasi PLN distribusi Jawa Timur
(1998-2000), Wakil Manajer Operasi PLN Kalimantan Selatan (1994-1998), Wakil
Manajer Operasi PLN Maluku (1990-1994). Beliau menerima gelar sarjana di bidang
Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung, Indonesia tahun 1981 dan kemudian
menyelesaikan pendidikan S2 di Institut Teknologi Surabaya, Indonesia pada
tahun 2001.
3. Moch.
Harry Jaya Pahlawan, Direktur Operasi Indonesia Barat, Harry Jaya Pahlawan ditunjuk sebagai Direktur
Operasi Indonesia Barat sejak Desember 2009. Sebelumnya, beliau pernah menjabat
sebagai Vice President Hubungan Internasional pada April 2008; juga sebagai
Sekretaris Perusahaan (2005-2008), Staf Ahli Perencanaan Perusahaan
(2005-2006), General Manager PLN Area Sumatera Selatan, Jambi dan
Bengkulu (2002-2005), Asisten Sekretaris Perusahaan (2001-2002), Manajer
Pengawasan Manajemen pada anak perusahaan PLN, PT PJB (1999-2001) dan Kepala
Divisi Umum dan Hubungan Investor PT Pembangkitan Jawa Bali (1997-1999). Beliau
meraih gelar Sarjana Teknik Mesin dari Universitas Indonesia tahun 1984, dan
kemudian Diploma Pengembangan Ekonomi di tahun 1991 dan gelar S2 di bidang Ilmu
Ekonomi Energi dari University of Surrey, Inggris pada 1992.
4. Vickner
Sinaga, Direktur Operasi Indonesia Timur, Vickner Sinaga ditugaskan sebagai Direktur Operasi
Indonesia Timur sejak Desember 2009. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Vice
President IPP Jasa Konstruksi di Kantor Pusat PLN (2009), Kepala Tim Solusi Kelistrikan
untuk Sumatera Utara (2008), General Manager PLN Pikitring Kalimantan (2006),
Kepala PT PLN (Persero) Pikitring Kalimantan (2004), Kepala Staf Operasi PLN
Pikitring Kalimantan (2001) dan Kapala Proyek Transmisi 500 KV PLN Pikitring
Jawa Barat dan Jakarta (1998). Beliau meraih gelas S1 bidang kelistrikan dari
Universitas Sumatera Utara, Medan pada 1981 dan gelar Magister Manajemen Bisnis
dari Universitas Prasetya Mulya pada 2001.
5. Nasri
Sebayang, Direktur Konstruksi, Nasri Sebayang sebelumnya ditugaskan sebagai Direktur Perencanaan dan
Teknologi PLN sejak Desember 2009. Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Satuan
Energi Primer pada April 2008. Sebelumnya beliau juga pernah menjabat sebagai
Deputi Direktur Independent Power Producers (2006-2008), Kepala Satuan
Manajemen Risiko (2006), General Manager PLN Pembangkitan Muara Tawar
(2005-2006), Manajer SDM PLN Pembangkitan Muara Tawar (2003-2005), Kepala
Divisi Operasi PLN Proyek Pembangkitan dan Jaringan (Pikitring) Sumatera Utara
(2000-2003) dan juga pernah mengepalai beberapa proyek pengembangan hydro dari
tahun 1993 hingga 2000. Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Sipil dari
Universitas Sumatera Utara pada 1979 dan gelar Master Bisnis Administrasi dari
Erasmus University & Center for Global Leadership pada 2007.
6. Bagiyo
Riawan, Direktur Pengadaan Strategis, Bagio Riawan telah menjabat sebagai Direktur Pengadaan Strategis sejak
Desember 2009. Beliau pernah menjabat sebagai Deputi Direktur Pembangkitan Jawa-Bali pada April 2008. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur
Produksi di anak perusahaan PLN, PT PJB (2002-2008). Selain itu pernah
menduduki berbagai posisi di PT PJB termasuk di antaranya Manajer Anggaran dan
Perencanaan Perusahaan (2001-2002), Manajer Bisnis Komersial (1997-2001),
Asisten Manajer Bisnis Komersial (1996-1997), dan Asisten Manajer Pengembangan
Teknologi (1995-1996). Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Mesin dari Institut
Teknologi Surabaya, Indonesia di tahun 1984 dan Magister Manajemen dari
Institut Teknologi Bandung, Indonesia di tahun 2001.
7. Murtaqi
Syamsuddin, Direktur Perencanaan & Manajemen Risiko, Murtaqi Syamsuddin sebelumnya ditugaskan sebagai
Direktur Bisnis & Manajemen Risiko sejak Desember 2009. Sebelumnya, beliau
adalah Direktur Jawa Madura dan Bali sejak Maret 2008; General Manager
PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (2003-2008); Ahli Pemasaran dan Pengembangan
Unit Bisnis (2001-2003); Sekretaris Perusahaan (2000-2001); Kepala Divisi
Sistem Informasi Kepegawaian (1998-2000) dan Deputi Manajer Perencanaan pada
PLN Wilayah Sumatera Utara (1996-1998). Beliau meraih gelar Sarjana Teknik
Elektrik dari Universitas Indonesia pada tahun 1981 dan Gelar MBA Bidang
Keuangan Perusahaan dari Universitas Oregon pada tahun 2003.
8. Eddy
D. Erningpraja, Direktur SDM dan Umum, Eddy D Erningpraja telah menjabat sebagai Direktur SDM & Umum sejak
Desember 2009. Sebelumnya beliau adalah Deputi Direktur Pengembangan Sistem SDM
(2009), Sekretaris Eksekutif untuk Direktur SDM (2008-2009), Staf Ahli
Pengembangan Sistem SDM (2007-2008), Manajer SDM dan Organisasi PLN P3B
Sumatera (2005-2007), Kepala Sektor Pulogadung di PLN P3B Jawa-Bali
(1999-2004), Kepala Enjiniring PLN P3B (1994-1999). Beliau meraih gelar Sarjana
bidang Kelistrikan dari Universitas Indonesia pada 1985 dan menyelasaikan
pendidikan Magister Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung pada 1998.
9. Setio
Anggoro Dewo, Direktur Keuangan, Setio Anggoro Dewo telah menjabat sebagai Direktur Keuangan sejak bulan
Maret tahun 2008. Beliau sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Independen dari
Indonesia Power dan Indosat. Selain itu, beliau adalah Peneliti di LPEM,
Universitas Indonesia sejak 2008, Ketua Program Magister Akuntansi dan Guru
Besar pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sejak 1990. Beliau meraih
gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1986, dan
selanjutnya beberapa gelar Pasca Sarjana, MBA bidang Ekonomi dari Universitas
Katholik di Leuveun, Belgia di tahun 1990, dan kemudian Doktoral Ekonomi dari
University of Melbourne, Australia in 2003.
Bisnis PLN
PLN sebagai Badan Usaha
Milik Negara yang berbentuk Perusahaan Perseroan (Persero) berkewajiban
untuk menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dengan tetap
memperhatikan tujuan perusahaan yaitu menghasilkan keuntungan sesuai dengan
Undang-Undang No. 19/2000.
Kegiatan usaha perusahaan
meliputi :
- Menjalankan usaha penyediaan tenaga
listrik yang meliputi kegiatan pembangkitan, penyaluran, distribusi
tenaga listrik, perencanaan dan pembangunan sarana penyediaan tenaga
listrik.
- Menjalankan usaha penunjang dalam penyediaan
tenaga listrik yang meliputi kegiatan konsultasi, pembangunan,
pemasangan, pemeliharaan peralatan ketenagalistrikan, Pengembangan
teknologi peralatan yang menunjang penyediaan tenaga listrik.
- Menjalankan kegiatan pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya alam dan sumber energi lainnya untuk kepentingan
penyediaan tenaga listrik, Melakukan pemberian jasa operasi dan pengaturan
(dispatcher) pada pembangkitan, penyaluran, distribusi dan retail tenaga
listrik, Menjalankan kegiatan perindustrian perangkat keras dan perangkat
lunak bidang ketenagalistrikan dan peralatan lain yang terkait dengan
tenaga listrik, Melakukan kerja sama dengan badan lain atau pihak lain
atau badan penyelenggara bidang ketenagalistrikan baik dari dalam negeri
maupun luar negeri di bidang pembangunan, operasional, telekomunikasi dan
informasi yang berkaitan dengan ketenagalistrikan.
Anak Perusahaan
1. PT Indonesia Power
(IP)
Jl. Jend. Gatot Subroto
Kav.18
Jakarta Selatan 12950,
Indonesia
Bergerak dalam bidang
pembangkitan tenaga listrik dan usaha lain yang terkait. Berdiri tanggal 3
Oktober 1995 dengan nama PT PJB I dan pada tanggal 1 September 2000 berubah
menjadi PT Indonesia Power.
Anak Perusahaan PT IP
adalah:
- PT Cogindo Daya Bersama bergerak di bidang
usaha cogeneration, distribute generation dan jasa operation &
maintenance.
- PT Artha Daya Coalindo bergerak di bidang usaha
trading dan jasa transportasi batubara.
- PT Indo Pusaka Berau dengan kegiatan usaha
penyediaan listrik dari produksi PLTU Lati di Berau, Kaltim.
2. PT Pembangkitan
Jawa Bali (PT PJB)
Jl. Ketintang Baru No.11
Surabaya 60231, Indonesia
Bergerak dalam bidang
pembangkitan tenaga listrik dan usaha lain yang terkait. Berdiri tanggal 3
Oktober 1995 dengan nama PT PJB II dan pada tanggal 1 September 2000 berubah
menjadi PT PJB.
Anak perusahaan PT PJB
yang bergerak di bidang operasi dan pemeliharaan yaitu PT
Pembangkitan Jawa Bali Services yang berdomisili di Surabaya.
3. PT Pelayanan
Listrik Nasional Batam (PT PLN Batam)
Jl. Engku Putri No.3
Batam Center, Batam 29432,
Indonesia
Berdiri tanggal 3 Oktober
200 dan bergerak dalam usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum di
wilayah Pulau Batam.
4. PT Indonesia
Comnets Plus (PT ICON +)
Jl. Jend. Gatot Subroto
Kav.18
Jakarta 12950, Indonesia
Berdiri tanggal 3 Oktober
2000 dan bergerak dalam bidang usaha telekomunikasi.
5. PT PLN Tarakan
Jl. P.Diponegoro No.1
Tarakan, Kalimantan Timur,
Indonesia
Didirikan tanggal 15
Desemberr 2003 dan bergerak dalam usaha penyediaan tenaga listrik bagi
kepentingan umum di wilayah Pulau Tarakan.
6. PT PLN Batubara
Gedung PLN Pusat
Jl. Trunojoyo Blok M
I/135, Gedung I Lantai 3
Jakarta 12160, Indonesia
PT PLN Batubara didirikan
tanggal 3 September 2008 dan merupakan anak perusahaan yang bergerak di bidang
usaha tambang batubara sebagai bahan utama dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU).
7. PT PLN Geothermal
PT PLN Geothermal adalah
anak perusahaan PLN yang bidang usahanya terfokus kepada usaha penyediaan
tenaga listrik terbarukan, melalui kegiatan pengembangan dan pengoperasian
pembangkit tenaga listrik panas bumi yang ekonomis bermutu tinggi dengan
keandalan yang baik.
8. PT Geo Dipa Energi
(PT GDE)
Jl. Karawitan No.32
Bandung 40264, Indonesia
Perusahaan patungan
PLN-PERTAMINA, bergerak dalam bidang pembangkitan tenaga listrik terutama yang
menggunakan energi panas bumi.
9. PT Prima Layanan
Nasional Enjiniring (PLN-E)
Jl. AIPDA KS Tubun 1/2
Jakarta Barat 11420
Telp. (021)
5608432 , 5609044
website : http://www.pln-enjiniring.com/
10. Majapahit Holding
BV
Herengracht 450, 1017 CA
Amsterdam
The Netherlands
Majapahit Holding BV
didirikan tanggal 3 Oktober 2006 dan merupakan suatu lembaga keuangan yang
berkedudukan di Amsterdam, Belanda.
Produk Dan Layanan
Proyek 10.000 MW
Fast Track Program
Berdasarkan Presiden
Republik Indonesia Nomor Keputusan 71 Tahun 2006 tanggal 5 Juli 2006 yang telah
diubah oleh Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Keputusan tanggal 23 Desember
2009, Pemerintah menugaskan Perusahaan untuk membangun listrik tenaga batubara
tanaman (PLTU) di 42 lokasi di Indonesia, yang meliputi 10
pembangkit listrik dengan
kapasitas 6.900 MW di Jawa - Bali dan pembangkit listrik dengan kapasitas 32
agregat 2.252 MW di luar Jawa - Bali. Proyek ini diharapkan akan beroperasi
pada tahun 2010 dan 2012.
Power Plant Kontrak
Pada tanggal 31 Desember
2010, Perusahaan menandatangani 34 Pengadaan Rekayasa dan (EPC) kontrak
konstruksi yang terdiri dari 10 pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas
keseluruhan 7.490 MW di Jawa - Bali dan pembangkit listrik 24 listrik dengan
kapasitas 2.031 MW agregat di luar Jawa - Bali . Menurut ketentuan kontrak
tersebut, Perusahaan diharuskan untuk membayar kontraktor uang muka, yang
sekitar 15% dari harga kontrak dan 85% sisanya akan didanai melalui fasilitas kredit
dari bank.
Sampai dengan 31 Desember
2010, Perusahaan membuat total uang muka sebesar US $ 832.000.000 dan Rp
4.394.840 juta untuk 33 kontrak EPC, atau sekitar 15% dari total nilai kontrak,
yang Tercatat sebagai aset dalam penyelesaian (Catatan 6). Uang muka tersebut
didanai oleh hasil penerbitan Guaranteed Notes yang diterbitkan dan penarikan
fasilitas kredit untuk program percepatan.
Kontrak Transmisi
Pada tanggal 31 Desember
2010, Perusahaan menandatangani 301 kontrak untuk peningkatan dan pembangunan
transmisi baru dan gardu di Jawa dan luar Jawa. Proyek ini dibiayai melalui
dana sendiri dan penarikan fasilitas kredit dari bank.
Kontrak konstruksi rutin
Komitmen belanja modal
untuk konstruksi rutin merupakan kontrak yang ditandatangani untuk tanaman
menghasilkan listrik tambahan dan pengembangan jaringan transmisi dan
distribusi. Proyek ini dibiayai melalui dana sendiri dan pihak luar melalui
pinjaman luar negeri, bantuan dan proyek investasi dari anggaran Negara.
Pada tanggal 31 Desember
2010, IP dan PJB mengadakan komitmen atau kontrak dengan berbagai pihak untuk
penyediaan bahan, aset, dan peralatan, dan dikontrak layanan dalam berbagai
mata uang,
dengan setara Rupiah
sebesar Rp 756.321 juta dan Rp 2.380.220 juta.
Pinjaman perjanjian untuk program fast
track
Tujuan fasilitas pinjaman
ini adalah untuk membiayai 85% dari harga kontrak EPC untuk program percepatan.
Jangka waktu pinjaman termasuk periode penyediaan kredit selama 36 bulan, dan
sepenuhnya dijamin oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan Peraturan
Presiden Republik Indonesia (PP) No 91 Tahun 2007, menggantikan Nomor 86 Tahun
2006, tentang Pemberian Jaminan Pemerintah untuk Pembangunan Batubara-Fired
Power Plant. Sehubungan dengan pinjaman ini, Perusahaan diwajibkan untuk
mematuhi pembatasan umum.
Fasilitas pinjaman
digunakan oleh Perusahaan dari 1 Januari 2011 sampai dengan tanggal penerbitan
laporan keuangan konsolidasi sebesar Rp 1.083.420 juta dan US $ 46 juta.
IPP
Perjanjian jual beli
tenaga listrik sebelum tahun 1997, Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli
tenaga listrik (PPA dan ESC) dengan penyedia dan pengembang tenaga listrik
swasta (IPP) skala
besar. Pada tahun 1999, Perusahaan telah melaksanakan renegosiasi terhadap PPA dan ESC melalui Kelompok Kerja Renegosiasi Kontrak Khusus PLN dibawah arahan Pemerintah. Renegosiasi tersebut meliputi antara lain keseimbangan kondisi kontrak, kewajaran harga dan disparitas harga jual listrik swasta dan harga jual Perusahaan.
besar. Pada tahun 1999, Perusahaan telah melaksanakan renegosiasi terhadap PPA dan ESC melalui Kelompok Kerja Renegosiasi Kontrak Khusus PLN dibawah arahan Pemerintah. Renegosiasi tersebut meliputi antara lain keseimbangan kondisi kontrak, kewajaran harga dan disparitas harga jual listrik swasta dan harga jual Perusahaan.
Dalam perjanjian dengan
IPP tertentu, disepakati bahwa setiap saat selama perjanjian berlaku,
Perusahaan dapat melaksanakan opsi untuk membeli hak penjual, milik, dan
kepentingan atas proyek
yang bersangkutan.
yang bersangkutan.
Pada tanggal 31 Desember
2010, perjanjian penting antara Perusahaan dan anak perusahaan dengan IPP
adalah sebagai
berikut :
berikut :
a) Perjanjian berlaku
sejak ditandatangani, dan jual beli tenaga
listrik berlaku antara 19 sampai dengan 30 tahun sejak
tanggal produksi komersial.
listrik berlaku antara 19 sampai dengan 30 tahun sejak
tanggal produksi komersial.
b) AF = Faktor Pemasokan
Tenaga yang harus diserap Perusahaan.
c) Meliputi kontrak dengan
25 IPP, terdiri dari 14 IPP dalam tahap pembangunan dan 11 IPP dalam tahap
pembiayaan, berlokasi diberbagai daerah di Indonesia, menggunakan bahan bakar
batu bara, panas bumi dan mini hydro dengan kapasitas masing-masing pembangkit
kurang dari 50 MW.
d) Dalam tahap pembangunan
e) Dalam tahap pembiayaan
Harga tenaga listrik per
kWh untuk pembangkitan bahan bakar gas, MFO dan batubara ditetapkan berdasarkan
formula tertentu yang ditetapkan dalam perjanjian yang antara lain mengatur
pemulihan biaya modal, pembayaran biaya tetap operasi dan pemeliharaan, biaya
bahan bakar dan pembayaran biaya variabel operasi dan pemeliharaan. Untuk
pembangkitan yang menggunakan panas bumi, harga tenaga listrik ditetapkan
berdasarkan formula tertentu sebagaimana dinyatakan dalam perjanjian antara
lain Energy Charge dan Capacity Charge.
PLN Peduli
VISI
Terwujudnya keharmonisan
hubungan PT PLN (Persero) dengan masyarakat sehingga akan menunjang
keberhasilan kegiatan PT PLN (Persero) dalam menyediakan tenaga listrik bagi
masyarakat.
MISI
PERLINDUNGAN TERHADAP PELANGGAN
Dalam kondisi
keterbatasan keuangan, PT PLN (Persero) tetap berupaya memberikan
perlindungan terhadap Pelanggan dengan melaksanakan prioritas layanan kepada
masyarakat. PT PLN (Persero) selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan listrik
calon pelanggan mulai dari kelas rumah tangga, usaha atau bisnis,industri dan
umum.
Peningkatan kualitas
layanan yang dimaksud, antara lain:
Program Kemitraan BUMN
dengan Usaha kecil dan Bina Lingkungan
Meningkatkan taraf hidup
masyarakat dan memperluas lapangan kerja dengan mengimplementasikan praktik
GCG guna memposisikan perusahaan yangmemiliki makna keberadaan di masyarakat
(lingkungan) yang pada akhirnya dapat meningkatkan citraperusahaan.
Tujuan Pelaksanaan
Program Bina Lingkungan (PBL)/ program Partisipasi Pemberdayaan Lingkungan
(P3L):
PROGRAM KEMITRAAN (PK)
Program Kemitraan BUMN
dengan Usaha Kecil selanjutnya disebut PK adalah Program untuk meningkatkan
kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri. Adapun dana PK
bersumber dari:
Program Kemitraan
merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social
Responsibility/CSR).
dari PT PLN (Persero)
terhadap Mitra Binaan/Masyarakat berupa penyediaan tenaga listrik di area
sekitar kegiatan Perusahaan serta mempunyai obyek Mitra Binaan yaitu Usaha
Mikro Kecil dan Koperasi (UKM).
Pada tahun 2008, jumlah
mitra binaan adalah 26.775 dengan total penyaluran sebesar Rp 227.113.034.078
PROGRAM BINA LINGKUNGAN
Diberikan untuk
memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah usaha PLN dalam bentuk
kegiatan berupa Community Relation, Community Service, Community
Empowerment serta bantuan pelestarian alam.
Jenis kegiatan program
bina lingkungan adalah sebagai berikut:
Dana Program Partisipasi
Pemberdayaan Lingkungan untuk tahun 2008 sebesar Rp 45.000.000.000,-
LINGKUNGAN HIDUP
Dalam menjalankan
kegiatan bisnisnya PT PLN (Persero) selalu berusaha untuk memenuhi ketentuan
yang disyaratkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan
hidup.
Program kegiatan yang
telah dan sedang dilaksanakan PLN di bidang lingkungan hidup, antara lain:
Sebanyak 34 unit PLN
tersebar diseluruh Indonesia telah mendapat sertifikat ISO 14001 dan sebanyak
12 Unit telah mendapat sertifikat Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (SMK3).
|
Careers
MENGAPA MEMILIH PT PLN (PERSERO)
PT PLN (Persero) merupakan
perusahaan penyedia jasa kelistrikan terbesar di Indonesia. Dengan visi
untuk “Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan
Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani”, PT PLN (Persero) berkomitmen
untuk melistriki seluruh Nusantara. Kami percaya bahwa Potensi insani merupakan
aset terbesar dan masa depan kami, karenanya kami berinvestasi besar untuk
mendapatkan calon-calon pemimpin masa depan yang akan mengembangkan PT PLN
(Persero) menjadi Perusahaan Kelas Dunia dan menghadapi tantangan bisnis di
masa yang akan datang. Kesempatan berkarier di PT PLN (Persero) sangatlah luas
karena rentang bisnis kami dari hulu sampai hilir, mulai dari Pembangkitan,
Transmisi hingga Distribusi Listrik ke pelanggan serta jasa-jasa pendukungnya.
Bergabunglah bersama kami!
PENGEMBANGAN KARIER & KOMPETENSI DI
PT PLN (PERSERO)
Kesempatan mengembangkan
diri terbuka sangat lebar sejak Anda bergabung bersama kami sepanjang karier
Anda bersama PT PLN (Persero). Kami menyediakan berbagai program untuk
menunjang profesionalitas dan kompetensi Anda, antara lain :
- Pelatihan, dan workshop di Pusat Pendidikan dan
Pelatihan PT PLN (Persero)
- Workshop dan seminar di berbagai institusi
dalam/luar negeri
- Sertifikasi Profesional
- Beasiswa selektif untuk melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi di Perguruan Tinggi dalam/luar negeri
- Executive dan Senior Specialist Education
- Internal Job Posting
- Tugas karya di anak perusahaan PT PLN (Persero)
- Talent Pool untuk menjaring dan akselerasi
karier pegawai potensial
- Coaching, Mentoring dan Manajemen Unjuk Kerja Pegawai
REKRUTMEN
Kami mencari calon-calon
pemimpin dari seluruh penjuru Nusantara. Andakah yang kami cari ?
Rekrutmen kami meliputi 2
jenis :
- Fresh Graduate Recruitment
Program Diklat Prajabatan
bagi lulusan baru Perguruan Tinggi dirancang untuk menghasilkan calon-calon
pegawai dengan keahlian spesifik sesuai kebutuhan PT PLN (Persero). Program
terdiri dari kegiatan Kesamaptaan, In Class Training serta On
Job Training yang dilaksanakan dalam suasana lingkungan kerja yang
kondusif untuk menanamkan nilai-nilai yang di junjung PT PLN (persero) kedalam
hati setiap pegawai kami.
- Professional Workers Recruitment
Kami mencari calon-calon
pegawai dengan keahlian khusus dan jam terbang tinggi untuk membantu kami
menjadi yang terbaik.
Sumber : http://www.pln.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar